Tidak Mengerti

Aku tidak mengerti. Emosi yang turun naik bagaikan menaiki sebuah permainan di taman hiburan ini, aku tidak mengerti lagi. Perasaan sebentar senang sebentar sedih hanya karena satu kata darimu atau dari sikapmu, aku sungguh tidak mengerti lagi.

Kau menunjukkan sikap manis kepadaku, dan aku merasa aku perempuan paling bahagia di alam semesta. Tidak selang berapa waktu, kau bersikap dingin dan aku merasa aku perempuan paling merana sedunia. 

Jangan janjikan kepadaku apapun kalau kau tidak dapat mengingatnya dan menepatinya. Jangan berkata :"mau kujemput atau tidak?" kepadaku. Jangan ingat semua kata-kataku, jangan duduk disebelahku kalau kau tidak punya perasaan apa-apa untukku. 

Hatiku terlalu lemah dan berat untuk memulai sesuatu saat ini. Luka lama yang aku alami sembuh namun tidak menghilang. Masih tampak bekas goresan dihatiku dan jangan tambah lagi lukaku dengan ketidakpastian darimu.

Kalau kau ingin menjemputku, jemputlah. Kalau kau ingin aku menunggumu, katakan kepadaku, maka aku akan menunggu. Jangan bilang terserah, aku ingin dengar pendapatmu. Aku ingin dengar isi hatimu, keluh kesahmu, kekesalanmu, ceritakan saja agar aku mengerti dirimu. 

Aku tidak mengerti. Seberapa dalam aku memikirkannya aku tidak mengerti. Aku ingin menjauh darimu, tapi aku tidak bisa. Aku tidak mengerti, hatiku, otakku, tubuhku, semua memiliki keinginan sendiri-sendiri untuk menjauh darimu dan tidak ingin menjauh darimu. 

Aku...







































Aku sekalipun tidak mengerti, aku senang kau mengajakku melakukan banyak kegiatan bersama. Aku senang duduk disebelahmu. Mendengar hembusan nafasmu dan suara tertawamu. Aku tersenyum mengingatnya. Tersenyum sekaligus terluka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar