Nggak Boleh

Dari awal Januari yang indah, tampaknya sampai saat ini semua masih berjalan dengan baik. Setelah dirinya main ke rumah di awal tahun, kira2 dua minggu yg lalu dia jg main lagi ke rumah dan tampaknya dia mulai terbiasa dengan datang ke rumahku. Aku harus bilang apa selain aku senang. Sangat senang. 

Percakapan diantara kami walaupun tidak terlalu berkembang setidaknya semakin menjurus ke arah pernikahan atau urusan rumah tangga. Baiklah, ini mungkin hanya khayalanku, tapi komentarnya di sosial media mengenai diriku yang sudah pantas jdi ibu itu berada tepat di perasaan senang dan susah. Tentu senang kalau ada orang yg berkata bahwa kita sudah cocok memerankan peran sebagai ibu, tp susahnya adalah jika orang yang berkata sdh cocok jd ibu itu orang yg kusukai dan aku tdk tahu perasaannya terhadapku.

Jadi, hari ini seperti malam minggu pada umumnya semua berkumpul sambil membicarakan masa depan. Seperti biasanya juga imajinasiku berkembang dengan cepat. Siapa juga yang tidak suka berimajinasi? Dan seperti biasanya hobiku adalah berbicara dengan suara nyaring agar dia bisa mendengar omonganku walau sepertinya dia tengah dalam kesibukan yang lain. 

Seperti biasa obrolan tentang perempuan batak muncul ke permukaan dan seorang teman perempuanku berkata bahwa jika adiknya (laki-laki) sudah berkeluarga maka jika ada acara seperti hari-hari besar, temanku itu harus datang ke rumah adiknya dengan membawa arsik ikan mas (sebutan untuk makanan khas orang batak). Berhubung ini berkaitan dengan masak memasak yg jelas walau saya suka memasak bukan juga dibilang bidang saya, jd saya berkata bahwa jika nanti saya sudah menikah maka saat saya harus dateng ke rmh abang-abang saya pd hari-hari besar, saya akan datang dengan tangan hampa. Siapa yang sangka kalau setelah saya berkata demikian, saya mendengar dirinya berkata dengan suara keras bahwa saya tdk bisa melakukan hal itu. Dia bilang : "Nggak Bisa...!!!" Haha siapa yg sangka dia perhatian amat sama apa yg harus saya bawa kalau berkunjung ke rumah saudara. --"

Lalu, temen saya bilang kalau dia terus menerus menatap saya sambil tersenyum, bukan berarti saya tdk menyadari hal itu sih, tapiiiii.... bukankah dari dulu dia suka curi-curi pandang terus sama saya. Entah saya yg kepedean atau benar, tp ini bukan pertama kalinya ada orang yg mengatakan kalau dia suka sesekali melihat saya secara diam-diam. 

Saat saya mengungkapkan kriteria pria yg saya sukai. Saya tahu dia menyimal dengan baik dan lagi-lagi saya kena dikerjai olehnya, baru saja saya menerima wa yg isinya adalah rekaman pembicaraan melalui kriteria pria idaman saya dari dia. Ternyata selain menyimak kau merekamnya juga. Baiklah, tapi itu belum semuanya loh, ada 2 kriteria lagi yang harus kau tahu jika kau menyukaiku. Aku suka pria yang percaya dan setia. Selain itu aku suka pria yg mengajakku keluar untuk kencan, apaboleh buat walau tampak luar saya seperti seorang feminis sejati, tampak dalamnya masih sosok yang konvensional kok alias kolot. :D

Karenanya aku menunggu. Cepatlah kau bertindak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar