Harapan Vs Kenyataan

30Juli2014

Sengaja mematikan semua alat sosial media, kecuali Path. Kenapa? Karena sewaktu perempuan itu ulang tahun kau membuatkannya komik dan menge-tag namanya di Path. Sewaktu mengingat itu aku kembali merasa kesal dan cemburu. Cih. Sebuah perasaan yang sangat hina. Tapi mengingat hal-hal itu membuatku membencimu. Jadi kupikir, kau akan menge-post sesuatu yang istimewa juga untukku kali ini. Kenyataannya, TIDAK.
Baiklah, pikirku. Aku membiarkan diriku menunggu, mungkin...mungkin...pikirku kau akan datang ke rumahku atau setidaknya me-whatsapp-ku secara pribadi untuk mengajakku jalan. Pergi entah kemana. Jadi aku membiarkan diriku menunggu, melihat keluar jendela, mengharapkan mobilmu datang. Namun, kenyataannya juga, TIDAK.
Lalu aku menyadari sekali lagi aku membodohi pikiranku sendiri. Membiarkan diriku memiliki harapan yang sedemikian besar kepadamu.


Entahlah, harapan itu selalu ada jika aku ada disekitarmu. Mungkin engkau tidak bermaksud memberikanku harapan itu, mungkin aku saja yang bodoh. Tapi aku tidak dapat menolak kebodohan itu. Aku tidak dapat menghindarinya jika kau selalu menuruti kemauanku. Aku bisa saja jadi makhluk yang egois. Aku jadi ingin memilikimu, padahal sudah jelas itu TIDAK akan menjadi kenyataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar