Harapan Vs Kenyataan (3)

Ternyata harapanku akan dia memasuki tahapan akut atau stadium 3.
Walau begitu ini mungkin akan menjadi tahapan terakhir karena mulai saat itu aku mulai mengatakan kepada diriku sendiri, jangan tertipu. Jangan menipu dirimu sendiri. 

Sabtu malam kemarin, aku dia dan dua orang teman lainnya menghabiskan malam di sebual mall di kawasan Jakarta Selatan, atau lebih tepatnya disebuah tempat minum kopi yang berada di sebuah mall di kawasan tersebut. 

Entah bagaimana, aku dan dua orang temanku ini berpisah sementara dari dia dan kembali bertemu di kedai kopi tersebut. Aku melihat dia membawa sebuah kantong belanjaan. Hm. 

Sejujurnya, awalnya aku kembali berharap kalau itu adalah hadiah buatku. (lagi-lagi aku membodohi diriku). Akan tetapi itu bukan untukku. 

Setelah aku pikir-pikir, memang itu tidak akan pernah menjadi untukku. Kemungkinan terbesar adalah ia membeli hadiah untuk sepupunya yang berulang tahun tanggal 1 Agustus kemarin.

Tapi dengan kejadian ini aku membiarkan diriku menjadi orang bodoh dengan kadar kebodohan yang hampir mencapai 80%. Dan tentu saja ini sudah kelewatan. Bukankah aku sudah belajar dari pengalaman di waktu2 lalu?

Kenapa aku harus sebodoh itu sih? Kenapa????
Kenapa???!!!!!!
KENAPA??!!!!!!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar