Mistake

Rasa-rasanya saya berbuat kesalahan lagi. Padahal selama ini telah berdoa untuk meminta moment yang tepat agar bisa pulang bareng denganmu, tapi saat ada moment yg tepat pun aku masih menolak. Selama di Taksi aku memikirkan apa kau kecewa krn aku menolakmu dan aku jg menyesali semuanya. Aku ingin duduk di sampingmu. Diantarkan pulang olehmu sambil bercerita sepanjang jalan. Tapi aku tak mau kedekatan yang ada menjadi sekedar teman. Aku takut akan butuh waktu yang lebih lama untuk melupakanmu. Sejujurnya, aku senang kau kembali dengan selamat. Tak tahukah kau selama kau pergi aku selalu mencari keberadaanmu dalam setiap sosial media yg dapat kutemui. Aku merindukanmu. Saat kau kembali entah mengapa aku ingin bermanja padamu. Aku ingin mendengar suaramu, karenanya aku sering memanggil namamu. Entah kau sadar atau tidak semua percakapan yang melibatkan orang lain yang baik terhadapku jika aku bercerita dengan seseorang agar kau dengar itu semua bertujuan agar kau melihat dan menyimak ceritaku dan alangkah baiknya jika kau bisa cemburu, karena jika kau cemburu, aku bisa tau apakah kau menyukaiku atau tidak? Jika saja ada kesempatan untukku mengetahui perasaanmu kepadaku, aku tidak perlu bimbang seperti ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar