Resah

Aku memimpikanmu, lagi.
kali ini dalam mimpiku, kita begitu dekat. Saling mengasihi dan saling menjaga satu dengan yang lain. 
Apakah ini karena pengaruh alam bawah sadarku lagi yang merindukanmu? 
Ataukah karena satu minggu yang lalu dirimu begitu memperhatikanku? 
Sebentar saja rasanya kau menjauh dariku, lalu tanpa aku sadari kau sudah berada kembali di dekatku. Memperhatikanku.
Sejujurnya, aku juga memperhatikanmu. Sangat. Aku tahu bahwa ada seorang perempuan yang rela mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mendekatimu (dalam pandanganku). Perempuan itu terus menerus berkomentar pada setiap status yg kau tuliskan di media sosialmu. 
Aku cemburu. Aku kesal. Perempuan itu berani melakukan apa yang tidak berani aku lakukan.
Aku ingin menamparnya. Sangat ingin. Tapi tindakan itu tidak mencerminkan sikap seorang perempuan sejati (lagi-lagi menurut pandanganku).
Hei, apakah kau akan marah jika aku berusaha mendekatkan diriku kepadamu? Akankah kau berpikir bahwa sikap perempuan yang tak segan2 mendekatkan diri kepada laki2 merupakan sikap yang terlihat murahan?
Atau haruskah aku bersikap seperti itu agar kau menyadari perasaanku? Tapi lagi-lagi aku tak bisa? Ya. Egoku tak mau melakukannya. Harga diriku menghalangiku. Aku kesal denganmu. Tak bisakah kita sama-sama melepaskan harga diri itu dan saling mengakui perasaan ini satu sama lain? 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar